NaskahDrama : Asal Usul Kota Banyuwangi Babak 1 Pada zaman dahulu, di kawasan ujunga Provinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan besar yang diperintah oleh seorang .. Ada sebuah dusun yang terletak dipinggir sungai Musi yang bernama dusun . Kesimpulan Legenda asal usul kota Sekayu: . ( 1) naskah drama, (2) sutradara ..
Naskah Drama Asal Usul Kota Banyuwangi Babak 1 Pada zaman dahulu, di kawasan ujunga Provinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan besar yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai seorang putra yang gagah bernama Raden Banterang yang sangat gemar berburu. Pada suatu pagi, Raden Banterang akan pergi berburu ke hutan. Raden Banterang “Pagi hari ini aku akan berburu ke hutan. Siapkan alat berburu.” Para Abdi “Baik, Tuanku.” Ketika Raden Banterang berjalan, ia melihat seekor kijang melintas didepannya. Ia pun berusaha mengejar kijang itu sehingga terpisah dari para abdinya. Raden Banterang “Kemana seekor kijang tadi? Akan ku cari terus sampai dapat.” Ia pun menerobos semak belukar dan pepohonan di hutan. Namun, kijang itu tidak ditemukan. Babak 2 Setelah lama berjalan, Raden Banteang tiba di sebuah sungai yang sangat jernih airnya. Raden Banterang “Hemm, segar sekali air sungai ini.” sambil meminum air sungai Setelah minum, ia meninggalkan sungai. Namun, baru beberapa langkah berjalan, ia tiba – tiba dikejutkan dengan adanya kedatangan seorang gadis cantik jelita. Raden Banterang “Ha ? Seorang gadis cantik jelita ? Benarkah ia seorang manusia ? Atau jangan – jangan ia setan penunggu hutan.” bergumam didalam hati Raden Banterang pun memberanikan diri mendekati gadis itu. Raden Banterang “Anda manusia tau penunggu hutan ?” Surati “Saya manusia.” menjawab sambil tersenyum Raden Banterang “Siapakah anda? Dan darimana kamu berasal ?” Surati “Nama saya Surati. Saya berasal dari Kerajaan Klungkung.” Raden Banterang “Mengapa anda bisa berada di tempat seperti ini ?” Surati “Saya berada di tempat ini untuk menyelamatkan diri dari serangan musuh. Ayah saya telah gugur dalam mempertahankan mahkota kerajaan.” Raden Banterang “Kasihan sekali. Bersediakah anda ikut dengan saya pulang ke istana saya ?” Surati “Baiklah kalau begitu, saya bersedia.” Lalu, mereka pulang ke istana. Tak lama kemudian, Raden Banterang dan Surati pun menikah dan membangun keluarga yang bahagia. Babak 3 Pada suatu hari, Putri Raja Klungkung berjalan – jalan sendirian ke luar istana. Kemudian, ada seorang laki – laki yang berpakaian copang – camping memanggilnya. Rupaksa “Surati ! Surati !!” Surati “Siapakah anda ?” bertanya sambil mengamati wajah laki – laki itu Rupaksa “Ini aku, Surati. Kakak kandungmu, Rupaksa.” Surati “Oh. Ada tujuan apa kakak datang mengunjungiku ?” Rupaksa “Begini Surati, tujuanku datang kesini adalah untuk mengajakmu membalas dendam.” Surati “Membalas dendam ?” Rupaksa “Ya. Kita harus membalas dendam. Raden Banterang lah yang telah membunuh ayah kita, Surati.” Surati “Maaf, kakak. Tapi aku tidak bisa melakukannya.” Rupaksa “Apa ?! Mengapa ?” Surati “Aku sudah diperisteri Raden Banterang.” Rupaksa “Apa ?! Kau harus membalas dendam Surati !Dia telah membunuh ayah kita !” Surati “Tidak bisa. Aku telah berhutang budi padanya karena ia telah menolongku.” Rupaksa “Ya sudah, kalau itu memang maumu. Tapi sebelumnya, aku ada titipan untukmu. Ikat kepala ini harus kau simpan di bawah tempat tidurmu.” berkata sambil memberikan sebuah ikat kepala kepada Surati Setelah itu, Rupaksa langsung pergi dari tempat itu. Pertemuan Surati dan Rupaksa tidak diketahui oleh Raden Banterang karena saat itu, ia sedang pergi berburu di hutan. Babak 4 Tatkala Raden Banterang sedang berburu di tengah hutan, ia dikejutkan dengan kedatangan seorang laki – laki berpakaian compang – camping. Rupaksa “Tuanku, Raden Banterang. Keselamatan tuan terancam bahaya yang direncanakan isteri tuan sendiri.” Raden Banterang “Apa ?! Kamu jangan menuduh yang tidak – tidak kepada isteri saya.” Rupaksa “Kalau tuan tidak percaya, tuan bisa melihat buktinya dengan melihat sebuag\h ikat kepala yang diletakkan dibawah tempat peaduannya.” Raden Banterang “Ikat kepala ? Milik siapa itu ?” Rupaksa “Ikat kepala itu milik lelaki yang dimintai tolong untuk membunuh tuan.” Terkejutlah Raden Banterang mendengar laporan lelaki misterius itu. Ia pun segera pulang ke istana. Babak 5 Sesampainya di istana, Raden Banterang lansung menuju ke peraduan isterinya. Dicarinya ikat kepala yang telah diceritakan lelaki yang ditemuinya di hutan tadi. Raden Banterang pun menemukan ikat kepala itu. Raden Banterang “Ha ! Ini dia. Benar kata laki – laki itu. Surati !! Surati !!” Surati “Ada apa ?” Raden Banterang “Kau merencanakan mau membunuhku bukan ?” Surati “Apa ? Tidak. Tidak ada sekali pun keinginan dinda untuk membunuh.” Raden Banterang “Ikat kepala ini sebagai bukti ! Kau meminta tolong kepada pemilik ikat kepala ini untuk membunuhku. Begitukah balasanmu padaku ?” Surati “Jangan asal tuduh. Adinda sama sekali tidak bermaksud membunuh Kakanda, apalagi meminta tolong kepada seorang lelaki !!” Raden Banterang “Aku tidak percaya dengan apa yang kamu katakan !! Sekarang ikut saya !!” Raden Banterang berniat menenggelamkan isterinya di sebuah sungai. Babak 6 Setelah tiba disungai, Raden Banterang menceritakan tentang pertemuannya dengan seorang laki – laki compang – camping saat berburu di hutan. Raden Banterang “Aku tahu semua yang akan kamu lakukan dari seorang laki – laki yang berpakaian compang – camping di hutan.” Surati “Lelaki compang – camping ?” Raden Banterang “Ya ! Dialah yang mengatakan bahwa kau ingin membunuhku !!” Surati “Lelaki itu adalah kakak kandung Adinda. Dialah yang memberi sebuah ikat kepala kepada Adinda.” Raden Banterang “Aku tetap tidak percaya dengan apa yang kamu katakan, Surati !!” Surati “Kakanda suamiku ! Bukalah hati dan perasaan Kakanda ! Adinda rela mati demi keselamatan Kakanda. Tetapi berilah kesempatan kepada Adinda untuk menceritakan perihal pertemuan Adinda dengan kakak kandung Adinda yang bernama Rupaksa itu.” Raden Banterang “Aku tidak ingin mendengar alasan lain lagi darimu !” Surati “Pupaksalah yang akan membunuh Kakanda ! Adinda dimintai bantuan, tetapi Adinda tolak !” Raden Banterang “Kau berbohong !” Surati “Kakanda ! Jika air sungai ini mejadi bening dan harum baunya, berarti Adinda tidak bersalah ! Tetapi, jika air ini tetap keruh dan berbau busuk, berarti Adinda bersalah !” Raden Banterang “Kau mengada – ada, Surati !!” berkata sambil menghunuskan keris kearah Surati Kemudian, Surati melompat ke tengah sungai dan menghilang. Tak lama kemudian bau nan harum merebak di sekitar sungai. Raden Banterang terkejut. Raden Banterang “Isteriku tidak bersalah ! Air sungai ini harum sekali baunya !” Ia menyesal dan meratapi kematian isterinya dan menyesali kebodohannya. Namun sudah terlambat. Sejak saat itu, sungai harum baunya itu dalam bahasa Jawa disebut Banyuwangi. Banyu artinya air, dan wangi artinya harum. Nama Banyuwangi kemudian menjadi nama kota Banyuwangi. Yang kurang puas download file nya disini Asal_Usul_Kota_Banyuwangi
Nanging menawi toya kali punika wangi, nandake tuduhan dening kula mboten leres, "wilujeng tilar Rama". Sakwise kedadean kesebat, kali panggen tilaripun Permaisuri punika dipunsukani nami "BANYUWANGI". Begitulah cerita legenda bahasa jawa yang mengisahkan tentang asal usul Banyuwangi. Semoga dapat menambah wawasan sekaligus menghibur kita semua.
Uploaded byridanorma 100% found this document useful 3 votes9K views3 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document100% found this document useful 3 votes9K views3 pagesNaskah Drama BanyuwangiUploaded byridanorma Full descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
SimpanSimpan Naskah Drama Banyuwangi Untuk Nanti. 100% (2) 100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara) 8K tayangan 3 halaman. Naskah Drama Banyuwangi. Diunggah oleh ridanorma. Asal Usul Banyuwangi. Pada zaman dahulu dikawasan ujung timur Provinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan
Banyuwangi - Asal Usul nama Banyuwangi tak terlepas dari kisah Sri Tanjung-Sidapaksa. Kisah itu telah dibukukan dengan 6 itu berjudul 'Sri Tanjung Hidup Kembali' itu ditulis budayawan Aekanu Hariyono dan diterbitkan sejak 2020. Buku tersebut dilengkapi dengan gambar terdapat terjemahan 6 bahasa di dalamnya. Yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Osing bahasa Banyuwangi, Bahasa Jawa, Bahasa Spanyol, dan Bahasa Perancis. "Kami sengaja buat dengan 6 bahasa. Agar buku ini tak hanya bermanfaat di tingkat lokal saja. Tapi juga internasional," ujarnya kepada detikJatim, Kamis 3/3/2022.Aekanu mengaku, pembukuan kisah Sri Tanjung-Sidapaksa ini dilakukan agar cerita cikal bakal nama Banyuwangi ini terus bisa dinikmati oleh masyarakat. Sebab, kisah ini memiliki filosofi yang penting bagi warga Banyuwangi."Sri Tanjung dipercaya oleh masyarakat Banyuwangi sebagai sosok wanita yang tidak hanya cantik, tapi watak dan kepribadiannya perlu diteladani. Yaitu sopan, lembut, setia pada suami, taat, jujur, pemaaf, dan berani berkorban demi membela kebenaran," lanjut mengatakan bahwa dalam kisah Sri Tanjung yang beredar, dia meninggal dibunuh suaminya, Sidapaksa. Namun dalam buku karya Aekanu, Sri Tanjung bisa hidup kembali."Sri Tanjung dihidupkan oleh Batari Durga atau Batari Uma. Dia disucikan dan terbebaskan dari kutukan oleh Sadewa ayah Sri Tanjung," ujar Sri Tanjung dianugerahi sebuah mustika wadon yang membuat dirinya dikasihi oleh semua makhluk hidup. Serta dia dapat menghidupkan orang mati."Penggambaran air dan Sri Tanjung di relief candi maupun naskah kuno berhubungan dengan penyucian penolak bala atau ruwatan. Air berperan sebagai simbul penyucian, yang berarti perjalanan dari tahap rendah ke tahap lebih tinggi yang berkualitas suci," tambah akhir cerita, Sidapaksa yang menjadi gila setelah membunuh Sri Tanjung juga disembuhkan oleh Betari Uma. Selanjutnya, Sidapaksa diminta untuk meminta maaf kepada Sri Sri Tanjung mau kembali dengan suaminya dengan syarat Sidapaksa harus membunuh Prabu Sulahkrama. Perintah itu pun dilaksanakan."Setelah itu, Sidapaksa menggantikan Prabu Sulahkrama menjadi Raja di Sindureja," pungkas Aekanu. Simak Video "Sego Cawuk, Sarapan Autentik Khas Banyuwangi" [GambasVideo 20detik] hse/fat
Asalusul Nama Kota Surabaya. Jika Jakarta terkenal dengan sebutan kota metropolitan, maka di Jawa Timur ada Gerbangkertosusila yang memiliki julukan yang sama. Gerbangkertosusila adalah singkatan dari beberapa nama kota di Jawa Timur, yaitu Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan.
0% found this document useful 0 votes2K views6 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes2K views6 pagesNaskah Drama Banyuwangi LEGENDA BANYUWANGI Tokoh 1. Raja 2. Raden Banterang 3. Aria penggiring 4. Topa penggiring 5. Surati 6. Rupaksa Naskah Drama Pada zaman dahulu di kawasan ujung timur Propinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan besar yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai seorang putra kesayangan yang gagah bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang adalah berburu. Raden Banterang “Ayah,, ijinkan Ananda berburu hari ini” Raja “Sudah hampir setiap pagi nak kamu berburu,, akan berburu apa lagi..???”” Raden Banterang “Iya ayah,, tapi Ananda sangat gemar berburu” Raja “ Ya sudah,, ayah ijinkan kau berburu” Raden Banterang “Terimakasih ayah” Raja “ Iya,, ayah mau berkeliling dulu,, hati - hati anakku” Setelah mendapatkan ijin dari Ayahandanya, lalu Raden Banterang memanggil Aria dan Topa untuk mempersiapakan peralatan berburu Raden Banterang “ Aria,,,, Topa….!!!” Aria “Iya den” Raden Banterang “Mana Topa..??” Aria “Dia sedang mengantar Ayah Raden berkeliling” Raden Banterang “Pagi hari ini aku akan berburu ke hutan. Siapkan alat berburu,” Aria “ Baik den akan saya siapkan peralatan berburu” Raden Banterang “ Kau dan Topa harus menemaniku” Aria “ Baik den “ Setelah peralatan berburu siap, Raden Banterang disertai dua pengiringnya tersebut berangkat ke hutan. Ketika Raden Banterang berjalan sendirian, ia melihat seekor kijang melintas di depannya. Ia segera mengejar kijang itu hingga masuk jauh ke hutan. Aria “kemana Raden Banterang.???” Topa “Bukannya tadi Raden ada di depan kita ..?” Aria “ Tidak,, ada” Topa “ aduuh,, bagaimana ini ..???” Aria “Ayoo kita cari,, keselamatan Raden sangat terancam jika berada di hutan seperti ini sendirian “ Raden Banterang menerobos semak belukar dan pepohonan hutan. Namun, binatang buruan itu tidak ditemukan. Akhirnya Ia terpisah dengan para pengiringnya. Lalu Ia tiba di sebuah sungai yang sangat bening airnya. Raden Banterang “Kemana seekor kijang tadi?” “Akan ku cari terus sampai dapat,” “ Huh,, tapi akau sangat lelah,, “ waah kebetulan,, itu didepan ada sungai,,” “Hem, segar nian air sungai ini” Raden Banterang meminum air sungai Raden Banterang minum air sungai itu, sampai merasa hilang dahaganya. Setelah itu, ia meninggalkan sungai. Namun baru beberapa langkah berjalan, tiba-tiba dikejutkan kedatangan seorang gadis cantik jelita. Raden Banterang “Ha? Seorang gadis cantik jelita? Benarkah ia seorang manusia? Jangan- jangan setan penunggu hutan,” b ergumam “ Siapakah gerangan gadis itu..??? ” Karena penasaran, akhirnya Raden Banterang memberanikan diri untuk mendekati gadis itu. Kemudian dia bertanya kepada gadis itu Raden Banterang “Kau manusia atau penunggu hutan?” Surati “Saya manusia,” jawab gadis itu sambil tersenyum Raden Banterang “ maaf,, kamu siapa .??” Surati “Nama saya Surati berasal dari kerajaan Klungkung”. “Saya berada di tempat ini karena menyelamatkan diri dari serangan musuh. Ayah saya telah gugur dalam mempertahankan mahkota kerajaan,” Mendengar ucapan gadis itu, Raden Banterang terkejut bukan kepalang. Melihat penderitaan puteri Raja Klungkung itu, Raden Banterang segera menolong dan mengajaknya pulang ke istana. Raden Banterang “ Sungguh malang nasib mu” “Aku tidak tega meninggalkanmu disini sendiri” “Maukah kau ikut denganku,, pulang keistanaku” Surati “ Sungguh baik hatimu,, aku mau ikut dengan mu” Jawab surati sambil tersenyum Akhirnya Raden Banterang membawa Surati pulang ke Isatana. Sebelum sampai ke Istana, Raden Banterang bertemu dengan Aria dan Topa Aria “ Topa,, sepertinya ada suara langkah kaki mendekat kesini” Topa “ mana - mana..” mencoba mendengarkan “ iya,, benar,,benar,, ada suara langkah kaki “ Aria “ semoga saja itu Raden Banterang yaa” Raden Banterang “ Aria,, Topa..!!” berteriak dari kejauhan Aria “waah,, benar itu Raden Banterang” “ Tapi,, dia dengan siapa itu Pa..??” Topa “ Sepertinya dengan seorang gadis,, siapa yaa..???” Raden Banterang “ Kalian pasti bertanya -tanya kan siapa gadis yang ku ajak ini..??” Aria dan Topa “ Iya den “ Raden Banterang “ Nanti Aku ceritakan,,” Topa “ Baiklah den,, sekarang mari kita pulang ke Istana “ Aria “ Hari pun suda h mulai gelap,, pasti Ayahanda Raden sangat mengkhawatirkan Raden” Raden Banterang “ Baiklah,, mari kita semua pulang “ Akhirnya mereka semua pulang ke Isatana. Sesampainya disana Raden Banterang memperkenalkan Surati kepada Ayahandanya dan Raden Banterang juga menceritakan pertemuannya dengan Surati. Raden Bnterang “ Ayah..!!” Raden Bnterang memanggil ayahnya
FULL] Dialog Naskah Drama Legenda Sangkuriang Bahasa Jawa [FULL] Dialog Naskah Drama Legenda Sangkuriang Bahasa Jawa
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 004343 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7f05176c7bb7ac • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Didalam cerita legenda asal-usul Reog Ponorogo ini, ada beberapa tokoh yang menarik diulik. Beberapa di antaranya, yaitu Raja Kediri, Dewi Sanggalangit, Singobarong, dan Kelana Swandana. Yang pertama, ada Raja Kediri yang bijak dan begitu menyayangi putrinya. Ia tidak memaksa sang putri untuk menikah dengan laki-laki pilihannya.
Prolog Pada zaman dahulu dikawasan ujung timur Provinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai seorang putra yang gagah bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang adalah berburu. Adegan 1 Raden banterang “Pagi ini aku akan berburu. Siapkan alat berburu” Pengawal 1 dan 2 “Baik Raden. Peralatan sudah kami siapkan”. Raden Banterang “Menurutmu kemana kita ini akan berburu ?” Pengawal 1 dan 2 “Bagaimana kalau ke hutan saja, karena pasti di hutan banyak kijang melintas”. Raden Banterang “Kalau begitu kita berangkat sekarang”. Pengawal 1 dan 2 “ Siap Raden”. Raden Banterang “coba lihat ! ada seekor kijang besar dan bagus. Akan ku panah dia. Waahhhh…. Dia lolos! Akan ku kejar dia.” Pengawal 1 dan 2 “tunggu Raden. Tunggu kami Raden.” kedua pengawal tersebut mengejar Raden, tapi mereka kehilangan jejak Raden di tengah hutan Pengawal 1 “waduuuh!! Bagaimana ini….?? Kita kehilangan jejak Raden Pengawal 2 “ya sudah kalau begitu kita tunggu saja di jalan keluar hutan ini” . Raden Banterang “ akhirnya kau kena juga kijang…..!!” tersenyum senang dan bangga “ lho…. Mana para pengawalku ya….?. ehm… pasti kami terpisah gara-gara aku tadi larinya cepat. Tapi, aku yakin mereka pasti menungguku di jalan keluar hutan ini. Karena mereka pasti sudah hafal kebiasaanku.” Raden Banterang “Ehmmm…. Gerangan gadis cantik nan jelita itu ya…? Benarkah dia seorang manusia ? atau jangan-jangan “ “penunggu” hutan ini ?/“ kau ini manusia atau penuggu hutan ini ? “. Surati “ saya manusia !! nama saya Surati berasal dari kerajaan Klungkung” Raden Banterang “lalu mengapa kau ada di sini ?”. Surati “ hamba berada di tempat ini karena menyelatkan diri dari serangan musuh. Ayah saya telah gugur dalam pertempuran mempertahankan Mahkota Kerajaan”. Raden Banterang “ kalau begitu, apakah kau mau ikut bersamaku ke istana dan menjadi permaisuriku ? “. Surati “ apakah saya ini pantas bersanding dengan Raden ?” Raden Banterang “ tentu saja, kau adalah gadis tercantik yang pernak kutemui dan hanya kamulah yang aku inginkan menjadi permaisuriku”. Surati “ dengan segala kerendahan hati, aku mau menerima lamaran ini. Dengan satu syarat yaitu Raden harus setia dan bisa menjagaku” Raden Banterang “ tanpa kau minta pun, aku pasti akan melakukan itu. Karena itu adalah kewajiban seorang ksatria”. Setelah itu Raden Banterang bersama dengan Surati menuju keluar hutan. Pengawal 1 “nah itu Raden tapi dengan siapa ya ?. Raden, tidak apa-apa kan…? Kami tadi sangat cemas karena kehilangan jejak Raden di hutan.” Raden Banterang “ ya.. tadi karena terlalu bersemangat berburu kijang itu sehingga aku lupa bahwa kalian ikut. Tapi, aku bersyukur sekali karena sekaligus menemuksn tambatan hati.” Pengawal 2 “ syukurlah kalau Raden sudah mendapatkan tambatan juga ikut senang, kalau Raden senang.” Raden Banterang “ ya sudah kalau begitu kita bergegas pulang ke istana dan merayakan pesta pernikahanku dengan Surati” Pengawal 1 dan 2 “ baik Raden” Adegan 2 Pengawal 1 “ mohon maaf permaisuri, hamba menghadap”. Permaisuri “ dia siapa ? dan mengapa ia kesini ?” Pengawal 1 “hamba tidak tahu Permaisuri,yang jelas dia sangat ingin bertemu dengan Permaisuri”. Permaisuri “ baiklah, bawa dia ke sini !”. Pengawal 1 “ baik Permaisuri”. Rupaksa “ Surati ! Surati ! aku ini kakak kandungmu”. Permaisuri “ apa benar kau kakakku ?”. Rupaksa “ sungguh aku tidak berbohong bahwa aku ini kakakmu yang telah lama terpisah denganmu semenjak dihutan.” Permaisuri “ maafkan aku yang sedikit melupakanmu’. berpelukan Rupaksa “ sebenarnya selama ini aku mencarimu, lalu aku mendengar bahwa nama Permaisuri Kerajaan ini adalah Surati dan ternyata itu adalah adik kandungku sendiri”. Permaisuri “ lalu, apa maksud kedatangan kakak kesini ?’. Rupaksa " perlu kau ketahui bahwa yang menyebabkan orang tua kita meninggal adalah mertuamu sendiri”. Permaisuri “ kakak tidak bercandakan ?”. karena terlalu syok tubuh Permaisuri jadi gemetar Rupaksa “ apa aku kelihatan bercanda ?? dan aku kesini untuk menyerahkan sebuah keris dan gunakanlah untuk membunuh suamimu”. Permaisuri “ aku tak mau kak. Walaupun dia anak dari pembunuh orang tua kita,tapi dia telah menyelamatkaku dan akupun mencintainya”. Rupaksa “ terus terang bahwa kakakmu ini sangat kecewa sekali karena kau tidak mendukung rencana kakak. Kalau kau tidak mau membunuh suamimu, maka simpanlah keris itu sebagai tanda kenang-kenangan dariku”. lalu Rupaksa tersebut pergi karena dia tidak sudi berlama-lama berada di istana Adegan 3 Rupaksa “ sembah hamba paduka. Tuanku, keselamatan tuan terancam bahaya kerena Permaisuri punya rencana hendak membunuh Paduka”. Raden Banterang “ hai, siapa engkau berani-beraninya memfitnah istriku ? !!” Rupaksa “ itu tak penting paduka tahu siapa saya. Kalau Paduka tidak percaya dengan omongan hamba lihatlah sesuatu yang di simpan di bawah bantal Permaisuri”. Raden Banterang “ awas saja kalau kau berbohong padaku. Akan kusuruh pengawalku mencarimu dan memberimu hukuman mati”. Raden pun pergi ke istana dan langsung menuju kamar pribadi mereka . Raden Banterang “ astaga…!! Ternyta ada keris di bawah bantal istriku”. kemudian, Permaisuri masuk ke kamarnya . Permaisuri “ ada apa kakanda…? Sepertinya kakanda sedang marah ?”. Raden Banterang “apa benar dinda ingin membunuhku dengan keris ini ?’. Begitukah balasan dinda pada kanda ?”. Permaisuri “ jangan asal tuduh. Adinda sama sekali tidak punya maksud begitu. Raden Banterang “lalu buat apa keris ini di bawah bantal dinda ?”. Permaisuri “ keris ini adalah kenang-kenangan dari kakak adinda. Sungguh adinda tidak pernah berfikir untuk membunuh kakanda. Bahkan, adinda rela mati demi keselamatan kakanda”. Raden Banterang “ kakanda sudah tidak percaya dengan omongan dinda lagi”. Permaisuri “ lalu dengan cara apa kakanda percaya pada dinda ?” Raden Banterang “ kalau begitu buktikan pada kanda dengan cara masuklah ke dalam sungai itu untuk membuktikan kebenarannya”. Permaisuri “ baik, adinda akan melompat ke sungai itu. Apabila dinda telah masuk ke dalam sungai dan ternyata air sungai ini menjadi jernih serta wangi maka dinda tak bersalah dan sebaliknya apabila airnya keruh dan berbau busuk maka dinda bersalah”. Raden Banterang “tercium bau wangi! Ohh…. Dinda maafkanlah kakanda ini yang sudah tidak percaya lagi denganmu. Dengan ini aku sebagai Raja memberi nama kota ini menjadi Banyuwangi.
JlO5L. 49xtvjz1bs.pages.dev/29549xtvjz1bs.pages.dev/45449xtvjz1bs.pages.dev/649xtvjz1bs.pages.dev/19149xtvjz1bs.pages.dev/17549xtvjz1bs.pages.dev/42149xtvjz1bs.pages.dev/39549xtvjz1bs.pages.dev/170
naskah drama asal usul banyuwangi